Ada berbagai jenis hewan yang dapat ditemukan di Bumi. Hewan ini hidup di mana-mana, dari darat hingga laut, menyesuaikan dengan habitat atau tempat tinggal masing-masing individu.Kesesuaian habitat suatu satwa secara alami didukung oleh morfologi dan anatomi tubuhnya.
Uniknya, beberapa hewan bisa hidup di kedua kingdom tersebut, dengan kata lain hewan ini bisa hidup di darat maupun di air. Hewan yang hidup di kedua kerajaan memiliki satu nama, amfibi. Amfibi didefinisikan sebagai sekelompok hewan dengan vertebrata, atau vertebrata, yang mampu menghabiskan seluruh hidupnya di air atau di darat.
Contoh Hewan Yang Hidup di Dua Alam
1. Kodok
Katak atau yang biasa dikenal dengan kodok merupakan hewan yang hidup di dua kingdom dan banyak terdapat di Indonesia. Sepintas, kodok memiliki ukuran yang mirip dengan kodok, tetapi setelah diamati lebih dekat, keduanya sangat berbeda.
Kulit katak memiliki tekstur yang sangat kasar, tebal dan kering. Bahkan ada benjolan kecil di sekujur tubuh. Namun, kulitnya yang tebal dan kasar membantu katak hidup di tempat yang kering atau jauh dari sumber air.
Selain itu, katak cenderung memiliki warna kulit yang lebih gelap seperti coklat, abu-abu hingga hijau tua. Tak heran bila katak diam, warna kulitnya terkadang bisa membuat tubuhnya terlihat seperti batu atau benda.Katak memiliki kuku dan selaput di kakinya yang memungkinkan mereka berenang di air. Namun kaki katak cukup pendek, dan jarak lompatannya tidak terlalu jauh.
Dari segi ukuran, tubuh katak ini cukup besar. Namun, tubuhnya dilengkapi dengan kelenjar yang sangat beracun, terutama di bagian leher dan bahu. Tak heran banyak predator, seperti ular, menghindari kelenjar kecebong.Katak mudah ditemukan di sawah, sungai, rawa, kali, kebun, dan bahkan di perkotaan.
2. Katak
Katak juga termasuk hewan yang bisa hidup di kedua kingdom tersebut. Kodok berukuran kecil dibandingkan dengan katak. Tidak hanya itu, tekstur kulit katak cenderung lebih halus dan lembab, bahkan mungkin terasa lebih tipis dan mudah kering.
Inilah mengapa katak memilih hidup di dekat sumber air atau di tempat lembab, seperti hutan lembab, rawa, kolam, danau, hingga dataran tinggi.Selain itu, katak dan kodok dibedakan dari warna kulitnya yang bervariasi dan cerah. Warna kulit beberapa katak ada yang hijau, kuning, coklat muda dan sebagainya.
Meski terlihat lembap dan lengket, lendir yang dikeluarkan katak tidak beracun. Tak heran katak memiliki banyak musuh alami, termasuk ular.Tubuhnya kecil dan ramping, serta kakinya lebih panjang dari kaki katak, sehingga katak dapat melompat jauh. Kaki juga bisa digunakan sebagai alat penggerak saat berenang di air.
3. Katak pohon
Katak pohon adalah jenis katak lain yang ditemukan di hutan lembab, terutama di bagian daun. Jika diperhatikan dengan seksama, katak pohon berukuran lebih kecil dari spesies katak lainnya.Selain kecil dan memanjang, katak pohon memiliki warna kulit yang sangat cerah dan sering mencolok seperti hijau muda, kuning, biru, merah, jingga, dll. Namun, kulit tampaknya mengandung lendir yang sangat beracun.
Bagi sebagian orang, katak pohon sangat dicari karena lendirnya, yang mereka gunakan sebagai racun mata panah atau senjata lain saat berburu binatang.Selain tubuhnya yang kecil, katak pohon juga memiliki kaki yang sangat panjang. Kakinya juga dilengkapi bantalan yang memungkinkan katak melompat dari pohon ke pohon.
4. Axolotl
Salamander atau salamander meksiko termasuk hewan yang bisa hidup di kedua kingdom tersebut. Uniknya, spesies ini tidak mengalami metamorfosis sebagai larva, sehingga saat dewasa salamander masih memiliki insang. Tidak heran salamander menghabiskan banyak waktu di dalam air. Salamander memiliki tubuh berwarna merah muda dengan dua pasang kaki dan insang yang membentuk kipas di kepalanya. Karena keunikannya, salamander banyak dipelihara sebagai hewan peliharaan.
Namun, perlu dicatat bahwa salamander terdaftar sebagai spesies yang terancam punah. Bahkan, jumlah mereka di alam juga semakin berkurang akibat perdagangan ilegal dan adanya predator yang memangsa baby salamander.Bagi para ilmuwan, salamander adalah subjek penelitian yang menarik. Ini karena kemampuan salamander untuk meregenerasi bagian tubuhnya yang terputus dengan cepat.
5. Salamander
Salamander adalah hewan berikutnya yang termasuk dalam kategori amfibi. Sepintas, salamander terlihat seperti kadal, dengan tubuh ramping, moncong pendek, dan ekor panjang.Kebanyakan salamander memiliki empat jari di kaki depan dan lima di kaki belakang. Kulit pada tubuhnya selalu terlihat lembab, itulah sebabnya salamander suka berada di tempat yang lembab atau di dekat sumber air.
Beberapa jenis salamander dapat bernafas dengan paru-paru. Namun ada juga yang bernafas dengan insang atau dengan kulit karena tidak memiliki paru-paru maupun insang.Salamander dapat dijadikan sebagai indikator pencemaran lingkungan karena sangat peka terhadap pencemaran, baik pencemaran tanah, air, maupun udara. Dengan kata lain, jika Anda melihat salamander di suatu lingkungan, berarti tempat tersebut bebas dari polusi.
Comments
Post a Comment